Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 16 Desember 2010

Hukum katup dan visi seorang pemimpin


Diambil dari buku “The 21 Irrefutable Laws Of Leadership” (John C. Maxwell)

Kali ini saya akan membahas tentang salah satu hukum yang harus diterapkan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin.hukum ini merupakan landasan yang paling dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Sebenarnya apa pengertian dari “Hukum Katup” ini?

Pertama saya akan membuat suatu simulasi. Saya ambil sebuah botol minuman (aqua) sebagai analogi sifat seseorang. Botol tersebut mempunyai sebuah tutup, sehingga air di dalamnya tidak dapat keluar dari botol tersebut. Itulah yang membatasi air sehingga jika tutup itu tidak dibuka, maka sampai kapanpun air itu tetap ada di dalam botol, tidak dapat mengalir sebagaimana sifat aslinya. Begitu pula dengan manusia, ada hal yang membatasinya. Tiap orang pasti mempunyai suatu “penghalang” dalam dirinya. Penghalang itu dapat berupa, kepuasan terhadap semua sesuatu yang dimiliki atau dicapainya, kenyaman terhadap kondisinya saat ini, ketidakmauan untuk berubah, dan sebagainya. Hal ini yang membuat pandangan seseorang menjadi sempit.

Untuk menjadi seorang pemimpin, dibutuhkan pandangan yang luas. Saya akan memberikan sebuah contoh bahwa pemimpin seharusnya mempunyai pandangan yang luas dengan menerapkan hukum katup ini. Izinkan saya untuk menceritakan kisah dua kakak beradik yang hendak meraih Impian Amerika.

Pada tahun 1930, dua orang kakak beradik bernama Dick dan Maurice sewaktu baru lulus sekolah menengah memutuskan untuk berwiraswasta. Mereka mendirikan sebuah gedung teater di Glendale, 50 mil sebelah timur laut Hollywood. Tetapi setelah empat tahun berjalan, tidak menunjukkan keuntungan yang berarti. Akhirnya pada 1937 mereka memutuskan membuat restaurant drive-in dengan menggunakan mobil sebagai tempat usahanya. Usaha tersebut pun menjadi sangat sukses. Pada tahun 1940, mereka akhirnya memindahkan tempat usahanya dan menambah menunya. Bisnis mereka meledak! Penjualan tahunan mereka mencapai $200.000.
Tahun 1948 mereka fokus pada pengembangan system Speedy Service System dan menu hamburgernya. Dua tahun kemudian, omzetnya menjadi $350.000 per tahun. Tidak lama setelah itu, banyak investor dari berbagai Negara yang menawar nama restaurantnya, Mc Donald. Namun, semuanya tidak ada yang diterimanya.
Dick dan Maurice adalah pemilik restaurant yang baik. Mereka tahu mengelola bisnis, membuat sistemnya efisien, menghemat biaya dann meningkatkan keuntungan. Mereka adalah manajer yang efisien. Namun, mereka bukanlah pemimpin. Pola pikir mereka membuat katupnya tertutup bagi apa yang mungki mereka perbuat. Di puncak sukses mereka, Dick dan Maurice justru terhantam oleh hukum katup.
Pada tahun 1954, mereka bertemu oleh Ray Kroc, pemilik perusahaan yang memproduksi mesin pembuat milk-shake. Ia mengetahui kisah sukses Mc.Donald. setelah mengunjunginya, ia mempunyai visi menyangkut potensinya. Pada tahun 1961, Ray Kroc membeli hak eksklusif terhadap Mc.Donald’s dengan harga $2,7 juta. Semenjak itu, berkat visi yang sangat besar, sehigga katup dari pengembangan Mc.Donald’s akhirya terbuka. Restaurant ini akhirnya dapat mencapai 100 buah pada sekitar 1955 sampai 1959. Hari ini, hampir 21.000 restaurant telah tersebar di sekitar 100 negara. Kurangnya kemampuan memimpin dalah katup yang menghambat keefektifan kakak beradik McDonald.

Dari cerita tersebut, kita dapat melihat, pandangan yang kurang luas Dick dan Maurice membuat usahanya tidak mampu berkembang lebih luas jika dibandingkan setelah dimiliki Ray Kroc. Meskipun mereka berdua adalah orang yang hebat dalam mengembangkan restaurantnya. Akibatnya, efektifitas dari perkembangan usahanya menjadi kurang.

Jadi, dapat disimpulkan juga :
1. Kemampuan memimpin menentuka tingkat keefektifan seseorang.
2. semakin tinggi anda ingin mendaki, semakin anda membutuhkan kepemimpinan. Semakin besar dampak yang anda ingin berikan,pengaruh anda harus semakin besar.
3. keefektifan pribadi maupun organisasional berbanding lurus dengan daya kepemimpinan.
4. dapat anda temukan orang-orang cerdas, bertalenta dan sukses, yang hanya sedemikian prestasinya karena keterbatasan dalam memimpin.

Jadi, bukalah katup yang ada dalam diri kita masing-masing.

Lantas, bagaimana cara membuka katup tersebut?

Kita dapat mebuka katup dalam diri sendiri dengan mempunyai sebuah VISI. Ketika kita merumuskan sebuah visi, berarti suatu hal mesti kita capai. Kita tidak akan terbatas lagi dengan sesuatu yang menghalangi usaha meraih visi tersebut. Maka, visi akan mendorong katup dalam diri kita sehingga akan terbuka dengan lebar. Kita pun akan mempunyai pandangan yang luas setelah itu. Barulah saat semuanya telah dicapai, kita layak disebut seorang pemimpin. Untuk itu, buatlah sebuah visi hidup anda sekarang. Dan semua yang anda lakukan akan lebih bebas, tidak terbatas.

Satu hal lagi yang ingi saya sampaikan, mengutip sebuah perkataan seorang ulama dahulu:
“Bermimpilah setinggi langit, namun tetap berpijaklah dari bumi”

Artinya, buatlah visi setinggi mungkin, namun untuk mencapainya, mulailah dari hal yang kecil.

Semoga bermanfaat. 

Salam sukses!!!
Keep fight, to the best future

Tunggul Aditya
Motivation, Education and Relationship Community (MER-C)
Institut Teknologi Telkom, Bandung.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All