Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 16 Desember 2010

Great Vision = Great Future

0 komentar
Layaknya sebuah organisasi, diri kita pun perlu memiliki sebuah visi yang jelas. Saya yakin, bahwa teman-teman semua sudah pernah masuk dalam berbagai organisasi dan mengetahui bagaimana sistemnya. Dari organisasi kita dapat belajar, bagaimana organisasi tersebut berkembang, bagamana jatuh bangunnya sebuah organisasi, system kerjanya dan sebagainya. Sebenarnya, diri kita pun dapat dikatakan sebuah “organisasi kecil”, dimana Anda sendiri sebagai pemimpinnya. Artinya, Anda harus merumuskan visi dan misi yang jelas untuk “Organisasi diri” tersebut. Sehingga akan membawa anda menuju kesuksesan.

Seringkali saya bertanya kepada teman-teman seumuran (saat ini saya 19 tahun).
“apakah visi hidup kamu? Sudah adakah?”

Kebanyakan dari teman yang saya tanyakan menjawab belum ada “bayangan”. Mereka berfikiran untuk lulus kuliah dan dapat bekerja. Itu yang terbaik bagi mereka. Jawaban yang tidak salah. Tetapi, apakah Anda mau hidup hanya mejadi manusia yang biasa-biasa saja?? Tidak adakah impian besar yang ingin Anda raih???

Saya mendapatkan sebuah kalimat yang sangat menggugah dari seorang motivator sewaktu seminar time management :
“seseorang yang tidak mempunyai visi/tujuan hidup, seperti bermain bola tetapi tidak ada gawang yang dijadikan sasaran. Sehingga selama apapun dia bermain, tidak akan ada satu gol pun yang tercipta.”
Dengan membuat visi hidup, kita menjadi pribadi yang terarah, tidak tersesat dan mempunyai tujuan yang membuat kita selalu bersemangat untuk menggapainya. Betapa pentingnya visi!

“Tanpa merumuskan visi saya masih dapat berkembang?”

Memang, tanpa dituliskan Anda masih dapat menjadi orang yang hebat. Tetapi dalam kasus ini, bukan dituliskan apa tidaknya yang menentukan kesuksesan Anda. Tetapi anda harus merumuskannya, baik ditulis maupun tidak. Namun, lebih baik jika Anda menulisnya, karena anda tidak akan lupa akan visi tersebut. Ketika telah merumuskan visi, berarti Anda telah berdo’a kepada Yang Maha Kuasa untuk menjadi seorang yang dibayangkan di visi tersebut.

“Saya masih bingung menuliskan visi hidup?”

Mungkin anda salah satu orang yang masih bingung merumuskan visi untuk diri Anda sendiri. Ataupun belum sadar, berfikiran “nanti saja kalau sudah punya keinginan dan ide baru saya buat”. Awalnya saya juga seperti itu, saya tidak pernah memikirkan tentang visi hidup. Menganggap itu tidak terlalu penting. Setelah saya renungi, saya berubah pendapat dan langsung membuat visi hidup saya.

Bagaimana cara memulainya???
Anda dapat belajar tentang pengembangan diri dari berbagai cara. Antara lain dari bacaan (buku, blog, website dsb.), seminar motivasi, training motivasi, ceramah dan berbagai sarana pengembangan diri lainnya. Dari ilmu yang Anda peroleh, InsyAllah dapat mengubah diri anda mejadi seorang yang mempunyai visi besar yang jelas.

Keuntungan seseorang yang mempunyai visi hidup, antara lain :
1. Hidupnya lebih terarah dan tidak tersesat sebab ada sasaran yang dituju.
2. Hidupnya penuh gairah, optimis dan semangat. Karena yakin, suatu saat dirinya akan menjadi seorang yang luar biasa.
3. Hidupnya lebih efektif, dia sangat menghargai waktu. Karena, semua yang dikerjakan akan membantunya untuk meraih kesuksesan.
4. Lebih terdorong melakukan kegiatan yang produktif. Dengan mempunyai visi, akan banyak hal yang dilakukan untuk dapat meraihnya. Salah satunya terus megembangkan diri.
5. Lebih terpacu untuk mencari pengetahuan. Dengan menguasai pengetauan yang sesuai visinya, lebih meyakinkan dia untuk dapat meraih visinya.
6. Jauh lebih cepat berkembang daripada yang tidak memiliki visi. Karena mereka yang mempunyai visi selalu membekali dirinya untuk dapat menjadi orang yang luar biasa.
7. Masa depannya terjamin. Dalam artian tidak “mengambang/menjadi orang yang tidak punya arah”.

Jadi, sekarang apakah anda sudah menetapkan apa visi anda? Ataupun sudah memikirkan untuk membuat visi hidup anda?

Saya sendiri masih sangat muda dan mengakui masih miskin pengalaman. Tetapi, mengapa saya berani untuk meyakinkan Anda sebuah visi sangat penting untuk ada?

Saya melihat berbagai orang-orang sukses di dunia semuanya mempunyai visi hidup yang jelas. Mereka berani bermimpi, walaupun terlihat mustahi sekalipun.
Contoh : Bill Gates visinya menciptakan suatu benda yang ada disetiap meja yang dimiliki tiap orang di dunia.
Dengan visi tersebut, ia melakukan berbagai upaya, hasilnya, ia pernah menjadi seorang terkaya di dunia!!!

Contoh yang paling bisa dijadikan tauladan yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan visinya untuk berdakwah, menjadikan Beliau orang orang yang paling berpengaruh di dunia.

Saya juga mengutip rahasia orang-orang sukses dalam buku “The Secret – Rhonda Byrne”

Bob Proctor : “Jika anda melihatnya di dalam benak, Anda akan menggemgamnya di tangan.”

Albert Einstein : “Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah gambar pendahulu dari peristiwa hidup yang menjelang.”

Jadi, visi saya umpamakan keinginan yang benar-benar ingin Anda dapatkan, rasakan, nikmati, raih dsb. Pasti anda terus membayangkan Anda sudah meraihany dan merasakan betapa bahagianya.

Sehingga saya yakin, walaupun saya belum merasakan kesuksesan dari visi yang saya buat. Tetapin saya sangat yakin dapat meraihnya. Seperti orag-orang yang telah sukses tersebut. Karena “perbedaan orang seksus dengan orang yang tidak yaitu, orang sukses mempercayai suatu hal yang luar biasa sebelum merasakannya sehingga lebih cepat melangkah, sedangkan orang gagal peracaya ketika sesuatu tersebut telah terjadi sehingga telah terlambat untuk merasakannya.”

Tunggul Aditya
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Hukum Proses, alur mutlak untuk menjadi seorang pemimpin yang besar

0 komentar
Analogi proses untuk menjadi seorang pemimpin bisa disamakan dengan seorang pemain saham. Orang yang bermain saham, jika ia mangharap dapat kaya dalam waktu semalam dengan bermain saham, tentunya hal yang mustahil. Begitu juga untuk menjadi seorang pemimpin, tidaklah hanya diraih dalam waktu sehari. Semua butuh proses.

Seseorang yang ingin menjadi kaya, tentunya dia dengan giat mengumpulkan uangnya sedikit demi sedikit. Dengan waktu yang cukup lama, akhirnya uang itu terkumpul, namun belum cukup untuk dapat dikatakan “kaya”. Orang tersebut harus menginvestasikan dulu dengan membeli saham. Setelah menanam saham dalam kurun waktu tertentu, barulah hasil yang fantastis dia dapatkan. Ini adalah sebuah kisah seorang pensiunan yang berhasil menyumbang sebuah universitas sebesar 7,5 juta US Dollar hanya dengan menabung uang pensiunnya dalam saham. Tidak percaya? Tetapi itulah yang terjadi. Dia berhasil bersabar selama puluhan tahun mengumpulkan uang yang sedikit menjadi jumah yang sangat besar.

Untuk itu, kita dapat mengambil sebuah pelajaran dari kasus tersebut. Apabila anda ingin menjadi seorang yang besar, tabunglah segala sesuatunya dari sekarang, mulai dari yang kecil. Jika anda ingin menjadi seorang pemimpin, tabunglah yang menjadi bekal seorang pemimpin. Ingat :
“Seorang pemimpin lebih mengetahui sesuatu dari pengikutnya, seorang pemimpin lebih pandai dari pengikutnya, lebih baik dalam banyak hal dari pengikutnya.”
Jadi, anda bisa menabung yang menurut anda dibutuhkan. Mulai sekarang menabung pengetahuan dengan belajar, menabung wawasan dengan membaca, menabung soft skill dengan pelatihan serta seminar, menabung segala yang diperlukan untuk masa depan.

Sekarang yang harus anda ketahui yaitu bagaimana untuk menikmati proses tersebut. Saya jadi teringat sebuah kata-kata dari seorang kerabat saya :
“tumbangnya sebatang pohon, bukan karena pukulan yang ke-100, tetapi akibat akumulasi pukulan dari pertama sampai yang ke-100.”
Jadi, tidak penting pukulan yang keberapa, tetapi yang menyebabkan hasil yaitu prosesnya. Semakin kencang tebangan tiap pukulan, maka semakin cepat juga tumbangnya. Sehingga, kita dapat menilai bobot seorang pemimpin dari prosesnya. Semakin dia mengalami proses yang keras, semakin berpengalaman dan berbobot sebagai seorang pemimpin.

Layaknya pembuatan sebuah guci yang antik. Walaupun berasal dari tanah yang tidak bernilai sama sekali, kotor dan tidak memiliki daya jual. Tetapi, setelah melewati proses penginjak-injakan, pembakaran dan beberapa proses yang menyakitkan. Akhirnya tanah itu enjadi benda berharga yang berdaya jual tinggi, serta diburu banyak orang. Begitu juga diri kita. Semakin banyak anda mengalami proses yang menyakitkan, bukan melemahkan anda, justru akan membuat diri anda semakin bernilai. Maka nikmatilah setiap proses yang ada.

Pemimpin yang hebat yaitu apabila seseorang telah mempunyai respon alami melakukan setiap perilaku sebagai seorang pemimpin. Bahkan, seorang pemimpin hebat seringkali tidak lagi merencanakan sesuatu yang besar, tetapi dengan refleks tindakan yang ia lakuakan dapat menjadikan sesuatu yang besar. Mengapa demikian?

Inilah yang dinamakan seseorang telah memiliki intuisif pemimpin. Jadi, semua hal mengenai keputusan kemimpinan telah dapat dia analisis dengan cepat. Sehingga dia dapat mengambil segala keputusan dengan cepat dan tepat. Itulah pemimpin yang hebat. Tetapi, bagaimana mendapatkannya?
Seorang pengusaha sukses “Bob Sadino” mengatakan :
“Saya mendapatkan intuisif berbisnis ketika saya telah melakukan bisnis tersebut sebanyak 1000 kali.”
Artinya, untuk menjadi seorang pengusaha sukses pun dibutuhkan proses yang panjang. Untuk itu, latih diri anda untk menjadi seorang pemimpin, maka anda akan menjadi seorang pemimpin yang besar.

Prepare your self, collect all u needs and enjoy the process. You’ll get it!


Selamat berjuang! ^_^

Tunggul Aditya
IT Telkom Success Community (ITSUKI)
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Hukum katup dan visi seorang pemimpin

0 komentar
Diambil dari buku “The 21 Irrefutable Laws Of Leadership” (John C. Maxwell)

Kali ini saya akan membahas tentang salah satu hukum yang harus diterapkan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin.hukum ini merupakan landasan yang paling dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Sebenarnya apa pengertian dari “Hukum Katup” ini?

Pertama saya akan membuat suatu simulasi. Saya ambil sebuah botol minuman (aqua) sebagai analogi sifat seseorang. Botol tersebut mempunyai sebuah tutup, sehingga air di dalamnya tidak dapat keluar dari botol tersebut. Itulah yang membatasi air sehingga jika tutup itu tidak dibuka, maka sampai kapanpun air itu tetap ada di dalam botol, tidak dapat mengalir sebagaimana sifat aslinya. Begitu pula dengan manusia, ada hal yang membatasinya. Tiap orang pasti mempunyai suatu “penghalang” dalam dirinya. Penghalang itu dapat berupa, kepuasan terhadap semua sesuatu yang dimiliki atau dicapainya, kenyaman terhadap kondisinya saat ini, ketidakmauan untuk berubah, dan sebagainya. Hal ini yang membuat pandangan seseorang menjadi sempit.

Untuk menjadi seorang pemimpin, dibutuhkan pandangan yang luas. Saya akan memberikan sebuah contoh bahwa pemimpin seharusnya mempunyai pandangan yang luas dengan menerapkan hukum katup ini. Izinkan saya untuk menceritakan kisah dua kakak beradik yang hendak meraih Impian Amerika.

Pada tahun 1930, dua orang kakak beradik bernama Dick dan Maurice sewaktu baru lulus sekolah menengah memutuskan untuk berwiraswasta. Mereka mendirikan sebuah gedung teater di Glendale, 50 mil sebelah timur laut Hollywood. Tetapi setelah empat tahun berjalan, tidak menunjukkan keuntungan yang berarti. Akhirnya pada 1937 mereka memutuskan membuat restaurant drive-in dengan menggunakan mobil sebagai tempat usahanya. Usaha tersebut pun menjadi sangat sukses. Pada tahun 1940, mereka akhirnya memindahkan tempat usahanya dan menambah menunya. Bisnis mereka meledak! Penjualan tahunan mereka mencapai $200.000.
Tahun 1948 mereka fokus pada pengembangan system Speedy Service System dan menu hamburgernya. Dua tahun kemudian, omzetnya menjadi $350.000 per tahun. Tidak lama setelah itu, banyak investor dari berbagai Negara yang menawar nama restaurantnya, Mc Donald. Namun, semuanya tidak ada yang diterimanya.
Dick dan Maurice adalah pemilik restaurant yang baik. Mereka tahu mengelola bisnis, membuat sistemnya efisien, menghemat biaya dann meningkatkan keuntungan. Mereka adalah manajer yang efisien. Namun, mereka bukanlah pemimpin. Pola pikir mereka membuat katupnya tertutup bagi apa yang mungki mereka perbuat. Di puncak sukses mereka, Dick dan Maurice justru terhantam oleh hukum katup.
Pada tahun 1954, mereka bertemu oleh Ray Kroc, pemilik perusahaan yang memproduksi mesin pembuat milk-shake. Ia mengetahui kisah sukses Mc.Donald. setelah mengunjunginya, ia mempunyai visi menyangkut potensinya. Pada tahun 1961, Ray Kroc membeli hak eksklusif terhadap Mc.Donald’s dengan harga $2,7 juta. Semenjak itu, berkat visi yang sangat besar, sehigga katup dari pengembangan Mc.Donald’s akhirya terbuka. Restaurant ini akhirnya dapat mencapai 100 buah pada sekitar 1955 sampai 1959. Hari ini, hampir 21.000 restaurant telah tersebar di sekitar 100 negara. Kurangnya kemampuan memimpin dalah katup yang menghambat keefektifan kakak beradik McDonald.

Dari cerita tersebut, kita dapat melihat, pandangan yang kurang luas Dick dan Maurice membuat usahanya tidak mampu berkembang lebih luas jika dibandingkan setelah dimiliki Ray Kroc. Meskipun mereka berdua adalah orang yang hebat dalam mengembangkan restaurantnya. Akibatnya, efektifitas dari perkembangan usahanya menjadi kurang.

Jadi, dapat disimpulkan juga :
1. Kemampuan memimpin menentuka tingkat keefektifan seseorang.
2. semakin tinggi anda ingin mendaki, semakin anda membutuhkan kepemimpinan. Semakin besar dampak yang anda ingin berikan,pengaruh anda harus semakin besar.
3. keefektifan pribadi maupun organisasional berbanding lurus dengan daya kepemimpinan.
4. dapat anda temukan orang-orang cerdas, bertalenta dan sukses, yang hanya sedemikian prestasinya karena keterbatasan dalam memimpin.

Jadi, bukalah katup yang ada dalam diri kita masing-masing.

Lantas, bagaimana cara membuka katup tersebut?

Kita dapat mebuka katup dalam diri sendiri dengan mempunyai sebuah VISI. Ketika kita merumuskan sebuah visi, berarti suatu hal mesti kita capai. Kita tidak akan terbatas lagi dengan sesuatu yang menghalangi usaha meraih visi tersebut. Maka, visi akan mendorong katup dalam diri kita sehingga akan terbuka dengan lebar. Kita pun akan mempunyai pandangan yang luas setelah itu. Barulah saat semuanya telah dicapai, kita layak disebut seorang pemimpin. Untuk itu, buatlah sebuah visi hidup anda sekarang. Dan semua yang anda lakukan akan lebih bebas, tidak terbatas.

Satu hal lagi yang ingi saya sampaikan, mengutip sebuah perkataan seorang ulama dahulu:
“Bermimpilah setinggi langit, namun tetap berpijaklah dari bumi”

Artinya, buatlah visi setinggi mungkin, namun untuk mencapainya, mulailah dari hal yang kecil.

Semoga bermanfaat. 

Salam sukses!!!
Keep fight, to the best future

Tunggul Aditya
Motivation, Education and Relationship Community (MER-C)
Institut Teknologi Telkom, Bandung.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All